PERTEMUAN 4 "MENGANALISIS PERUSAHAAN DAN TEORI PRODUKSI"
MENGANALISIS PERUSAHAAN DAN TEORI PRODUKSI
Nama : Erneisha Adiesti Septanaya
NIM : 222010200166
Dosen Pengampu : Tofan Tri Nugroho, SE., MM
Prodi : Manajemen
Fakultas : Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial
Univ : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
1. Organisasi Perusahaan
a. Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah badan usaha yang dimiliki oleh satu orang. Pemilik bertanggung jawab penuh atas seluruh risiko dan aktivitas dalam bisnisnya. Kepemilikan tunggal hanya dimiliki oleh satu orang yang merupakan pemilik modal, direktur atau pengelola. Kelebihan perusahaan perseorangan :
·
Laba sepenuhnya milik pengusaha.
·
Organisasi sederhana.
·
Kebebasan dan fleksibilitas.
·
Pengambilan keputusan cepat.
·
Lebih mudah memperoleh kredit, resiko kredit rendah.
· Sifat kerahasiaan , tidak perlu laporan kinerja.
Kekurangan perusahaan perseorangan:
· Tanggung jawab tidak terbatas : segala resiko bisnis menjadi tanggung jawab pengusaha , misal dalam hal tanggungan utang.
· Dana terbatas : hanya tergantung pada seseorang.
· Keterampilan terbatas: keterbatasan SDM yang dilibatkan untuk menangani tugas
· Tugas yang bervariasi.
· Kelangsungan usaha kurang terjamin. - Kesempatan karir bagi karyawan sempit
b. Perusahaan Firma (Perkongsian)
Perusahaan firma, juga dikenal sebagai perkongsian, merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan badan usaha di bawah satu nama yang digunakan bersama. dimana tanggung jawab masing-masing anggota (firma) tidak terbatas. Laba/rugi akan dibagi bersama. Kelebihan Firma:
· Jumlah
modal relatif besar dibanding Perusahaan perseorangan.
· Lebih
mudah memperoleh kredit karena memiliki kemampuan
finansial yang lebih besar.
· Kemampuan manajemen
lebih besar karena adanya pembagian kerja diantara para anggota.
· Pendiriannya mudah (tidak perlu akte).
Kekurangan Firma:
· Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh uang Perusahaan
· Kelangsungan perusahaan tidak menentu, apabila seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, maka secara otomatis firma menjadi bubar
· Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung Bersama oleh anggota yang lain.
c.
Perusahaan Perseroan Terbatas
2. Fungsi Produksi dengan Satu Input Variable
a.
Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang
Hukum
hasil lebih yang semakin berkurang atau Law of Diminishing Returns, adalah
konsep dalam teori produksi yang menyatakan bahwa ketika faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya (seperti tenaga kerja) terus menerus ditambah satu unit,
pada awalnya produksi total akan mengalami peningkatan yang semakin besar.
Namun, setelah mencapai suatu tingkat tertentu, produksi tambahan akan semakin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai negative.
b.
Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi
Marjinal
1)
Produksi
Total
Produk total merupakan jumlah total dari semua hasil produksi dalam periode tertentu. Produk total akan berubah sesuai dengan banyaknya faktor produksi variabel yang digunakan. 𝑇𝑃 = 𝑓(𝑋)
2) Produksi Rata-rata
Produksi rata-rata atau Average Product (AP) adalah jumlah total produksi yang dibagi dengan faktor produksi yang digunakan selama proses produksi. 𝐴𝑃 = Q/L
𝐴𝑃 = Q/L, Q merupakan output total atau jumlah hasil produksi sedangkan L merupakan jumlah Labour atau jumlah tenaga kerja yang digunakan. Sehingga Produksi rata-rata merupakan jumlah rata-rata produksi oleh setiap tenaga kerja.
3)
Produksi Marjinal
Produksi marginal atau
Marginal Product (MP) adalah tambahn total hasil produksi yang diakibatkan oleh
pertambahan jumlah faktor produksi variabel yang digunakan. Sehingga jika
dituliskan dalam persamaan, akan menjadi sebagai berikut : M P =
Perubahan output/perubahan input = ΔQ/ΔL x Q/L
Tahap I pada kurva diatas adalah bagian yang menunjukkan input variabel
atau tenaga kerja yang masih sedikit sedangkan ouputnya relatif besar. Sehingga
jika input variabel terus ditambah maka TP, MP, dan AP akan terus bertambah
nilainya. Tahap II menunjukkan produksi total terus naik hingga
mencapai titik optimum atau titik tertingginya, sedangkan AP dan MP terus
menurun hingga MP mencapai titik nol. Pada Tahap III menunjukkan
jumlah tenaga kerja yang semakin banyak. Hal itu membuat TP, AP, dan MP
menurun, bahkan kurva MP berada di bawah garis origin atau garis nol.
3.Fungsi Produksi dengan Dua Input Variable
a.
Kurva Produksi Sama (Isoquant Curve)
Isoquant merupakan kurva yang mengkombinasikan
antara dua input variabel yang digunakan untuk menghasilkan output atau hasil produksi yang sama. Isoquant dapat berbentuk seperti kurva indifference dan tidak berupa garis lurus, vertikal maupun
horizontal.
Kurva ini memiliki beberapa
ciri diantaranya adalah memiliki slope negatif dan cembung ke titik origin, kurva ini juga tidak dapat saling memotong satu sama lain, serta garis kurva yang lebih tinggi atau yang terluar lebih banyak disukai daripada yang dekat dengan titik origin karena tingkat produksinya lebih banyak sehingga Q1 <
Q₂.
4. Garis Ongkos Sama (Isocost)
Kurva ini menggambarkan besarnya biaya yang dikeluarkan oleh produsen selama proses produksi dalam kurun waktu tertentu.
Kurva ini bersifat slope
negatif. Sehingga apabila ketika akan meningkatkan output, maka harus
meninggalkan input variabelnya. Sebaliknya jika input variabelnya yang
ditambah, maka output yang dihasilkan akan berkurang
Komentar
Posting Komentar