PERTEMUAN 5 "TEORI ONGKOS PRODUKSI"

 TEORI ONGKOS PRODUKSI

Nama                     : Erneisha Adiesti Septanaya

NIM                       : 222010200166

Dosen Pengampu   : Tofan Tri Nugroho, SE., MM

Prodi                      : Manajemen

Fakultas                 : Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial

Univ                       : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

A. Definisi Biaya (cost)

Biaya adalah besaran dana dikeluarkan oleh perusahaan dengan tujuan menghasilkan suatu produk atau jasa. Beban pengeluaran tersebut mencakup seluruh kebutuhan proses produksi hingga pemasaran. Keberadaan biaya sangat penting dalam suatu proses produksi atau lainnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa fungsi biaya adalah berikut ini.
1. Menjamin Lancarnya Kegiatan Operasional
2. Sebagai Dasar Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)
3. Tolak Ukur Penentuan Margin Profit
4. Pedoman Perencanaan Pengeluaran Berikutnya
Produsen secara rasional akan berproduksi dengan biaya minimum. Karenanya, produsen harus menganalisis seberapa mampu dalam mengubah jumlah input yang akan mempengaruhi skala produksi. Dalam menganalisis biaya produksi, analisis biaya produksi dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Biaya jangka pendek : periode waktu dimana produsen tidak dapat merubah kuantitas input yang digunakan, bisa ukuran hari, minggu, bulan dan sebagainya
 Biaya jangka panjang : jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.

B. Biaya Tetap (Total Fixed Cost/TFC)

Yaitu biaya yang jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dikeluarkan apabila produsen dalam waktu sementara produksi dihentikan, maka biaya tetap ini harus dibayar dalam jumlah yang sama. Contohnya adalah pembelian gedung, mesin, sewa gedung, pajak, dan lain-lain. Fixed cost atau biaya tetap bisa diartikan sebagai biaya yang tidak berubah saat terjadi peningkatan maupun penurunan volume produksi atau penjualan. Hal ini karena fixed cost tidak terkait secara langsung dengan operasional layanan jasa atau pembuatan produk.

C. Biaya Variabel (Total Variable Cost/TVC)

Yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kuantitas produk yang dihasilkan makin besar kuantitas produksi maka makin besar produk yang dihasilkan. Contohnya adalah pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja, dan sebagainya. Ciri-ciri 
 Perubahan jumlah total dalam produksi sama dengan perubahan volume.
 Meskipun jumlah produksi mengalami perubahan, biaya per unit cenderung konstan.
 Dapat dibebankan kepada departemen yang berkaitan dengan proses produksi dengan mudah dan tepat.
 Dapat dikendalikan.

D. Biaya Total (Total Cost/TC) 

Yaitu jumlah dari biaya tetap total dan biaya variabel total. Contoh: biaya abonemen Telepon, Biaya Pemeliharaan Bangunan, biaya penyusutan, dll.

E. Ongkos Tetap Rata-Rata ( Average Fixed Cost/AFC )

Yaitu biaya tetap yang harus dikeluarkan setiap unit output. Biaya tetap rata-rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Besar kecilnya AFC tergantung dari jumlah barang yang dihasilkan. Artinya, jika barang yang dihasilkan semakin banyak, maka AFC akan semakin kecil (berbanding terbalik). Rumus AFC :

Kurva AFC :

F. Ongkos Berubah Rata-Rata ( Average Variable Cost/AVC)

Yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit output. AVC berarti biaya variabel rata-rata, merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan yang jumlahnya sesuai dengan volume kegiatan perusahaan. Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel adalah biaya yang dapat berubah sejalan dengan aktivitas bisnis yang dilakukan pada periode tertentu.Biaya variabel akan turun di saat produksi mengalami penurunan. Jadi, biaya variabel jumlahnya sangat tergantung dengan proses produksi. Biaya variabel dapat dihitung dari biaya yang berkaitan langsung dengan produksi suatu barang. Jadi, jika dirumuskan adalah sebagai berikut : 
AVC = TVC/Q
Jika digambarkan dalam kurva maka kurva ongkos berubah rata-rata (AVC) adalah sebagai berikut : 

G. Ongkos Total Rata-Rata atau Average Total Cost (AC)

Yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output. Manfaat biaya rata rata adalah mengukur seberapa banyak perusahaan perlu mengeluarkan biaya produksi untuk setiap unit barang yang dihasilkan.
Agar tidak terlalu banyak atau sedikit menghasilkan barang dan lebih efisiensi biaya produksi, simak formula atau rumus total biaya rata rata/ average cost adalah sebagai berikut: 
Rumus Biaya Rata Rata (AC)= Total Biaya Produksi (TC) / Jumlah Unit Yang Diproduksi(Q)

H. Ongkos Marjinal atau Marginal Cost

Biaya Marjinal adalah biaya tambahan yang digunakan saat memproduksi satu unit produk tambahan. Selain itu biaya marginal adalah suatu biaya yang menunjukkan tingkat di mana total biaya pada suatu produk berubah ketika produksi meningkat satu unit. Biaya marginal (marginal cost) merupakan hal yang sangat penting untuk mengambil keputusan bisnis di mana seorang manajemen harus dapat memberikan keputusan tentang pengalokasian sumber daya dalam proses produksinya.Berikut rumus biaya marginal yaitu:
MC = ΔTC / ΔQ
Keterangan: MC = Biaya marginal (marginal cost)
ΔTC = Perubahan biaya total (total change in cost)
ΔQ = Perubahan kualitas barang dan jasa (total change in quantity)


I. Kurva Ongkos Total Rata-Rata Jangka Panjang


J. Bentuk Kurva Ongkos Rata-Rata


Hubungan antara kurva AC, AVC, AFC, dan MC adalah sebagai berikut:
1. Jika MC > AC, maka fungsi biaya rata-rata (AC) mulai meningkat sehingga slope kurva AC menjadi positif.
2. Jika MC < AC, maka kurva AC akan menurun, slope akan negatif
3. Kurva MC akan memotong kurva AVC dan AC pada saat MC = AVC = AC. Kondisi ini menunjukan titik minimum rata-rata biaya (AC).
4. Kurva AVC selalu berada di bawah kurva VC dan pada saat kurva AC menurun, kurva AVC juga menurun.
5. Kurva AFC bergerak menurun ke bawah seiring dengan adanya pertambahan output.
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTEMUAN 6 "BENTUK-BENTUK PASAR"

PERTEMUAN 8 " PENGANTAR EKONOMI MAKRO"

PERTEMUAN 9 "Konsep dan Pengukuran Pendapatan Nasional"