PERTEMUAN 10 "ANALISIS KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL"
ANALISIS KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
Nama : Erneisha Adiesti Septanaya
NIM : 222010200166
Dosen Pengampu : Tofan Tri Nugroho, SE., MM
Prodi : Manajemen
Fakultas : Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial
Univ : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
1. Break Even Point
Pendapatan Nasional BEP dapat diartikan suatu kondisi di mana besar pendapatan sama dengan besar konsumsi, artinya semua pendapatan yang diterima masyarakat habis digunakan untuk keperluan konsumsi atau masyarakat tidak punya tabungan. Kondisi tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut:
Y=C dan S=0

2. Perekonomian 2 Sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahan. Berarti pada perekonomian ini tidak terdapat kegiatan pemerintah maupun perdagangan luar negeri.
Rumus :
𝑌=𝐶+𝐼 C = Konsumsi
I = Investasi
3. Perekonomian 3 Sektor
Didalam Perekonomian 3 sektor (dengan campur tangan pemerintah) perekonomian terdiri dari sektor rumah tangga, sektor swasta, dan sektor pemerintah. Dalam perekonomian 3 sektor pendapatan masyarakat pada umumnya tidak langsung digunakan untuk konsumsi dan saving akan tetapi pendapatan masyarakat sebelumnya harus dipertemukan dahulu dengan masalah transfer dan pajak.
Rumus; Y= C + I + G
a. Analisis pendapatan nasional dengan model pajak proporsional (propotional tax)
Disamping model pajak Lump sump tax terdapat pula model pajak yang sifatnya proporsional. Distribusi pendapatan nasional dalam suatu perekonomian pada umumnya tidak merata. distribusi pendapatan nasional yang tidak merata dapat menimbulkan ketegasan-ketegasan sosial. Pajak pendekatan yang besar kecilnya tergantung pada besar kecilnya pendapatan yang diperoleh wajib pajak merupakan salah satu cara yang dapt dipergunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Formulasinya sebagai berikut;
Tx = To + Hy
Tx = besarnya pajak
to = besarnya pajak tingkat pendapatan sama dengan nol.
H = menunjukkan marginal of taxation (Mrp Tx) yaitu merupakan nilai perbandingan antara berapa jumlah pajak dengan perubahan pendapatan.
4. Perekonomian 4 Sektor
Perekonomian terbuka/ perekonomian empat sektor merupakan suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri dan disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang diimpor dari negara-negara lain.
Rumus; Y = C + I + G (X-M)
C= Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Pengeluaran agregat atau aggregat expenditure (AE) Perekonomian 4 sektor terdiri dari;
- pengeluaran konsumsi rumah tangga (C)
- pengeluaran investasi (I)
- pengeluaran belanja pemerintah (G)
- ekspor bersih (X-M)
Jika suatu negara melakukan ekspor barang dan jasa ke negara lain, maka perusahaan harus meproduksi barang yang melebihi jumlah produksi yang diperlukan di dalam negeri. Dengan meningkatnya jumlah produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu negara, maka hal ini juga akan meningkatkan pendapatan nasional (Y) negara tersebut.
b. Impor (M)
Dalam analisis makro ekonomi diasumsikan bahwa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negeri (impor) suatu negara adalah kemampuan membayar (daya beli) negara tersebut terhadap barang impor. Karena tinggi rendahnya daya beli suatu negara dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasionalnya.
M = Mo + mY
M = impor
Mo = impor otonom
m = marginal propencity to import (MPI)
Y = produk nasional
Komentar
Posting Komentar