PERTEMUAN 12 "Pengangguran, Inflasi, dan Kebijakan Pemerintah"
Pengangguran, Inflasi, dan Kebijakan Pemerintah
Nama : Erneisha Adiesti Septanaya
NIM : 222010200166
Dosen Pengampu : Tofan Tri Nugroho, SE., MM
Prodi : Manajemen
Fakultas : Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial
Univ : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
1. Masalah Pengangguran
Istilah pengangguran digunakan untuk orang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
- Jenis – Jenis Penggangguran
1. Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya
- Pengangguran Normal atau Friksional.
Para penganggur ini tidak ada pekerjaan bukan karena tidak memperoleh pekerjaan, tetapi karena sedang mencari pekerjaan lain yang lebih baik atau dalam proses mencari kerja baru.
- Pengangguran Siklikal.
Merupakan dampak PHK massal untuk menekan biaya produksi perusahaan ketika kondisi ekonomi menurun dan daya beli masyarakat menurun.
- Pengangguran Struktural.
Terjadi karena terdapat perubahan struktur kehidupan masyarakat, contohnya kehidupan agraris menjadi industri.
- Pengangguran Teknologi.
Dampak adanya kemajuan teknologi, mesin – mesin, dan bahan kimia meinumbulkan adanya penggantian atau pengurangan tenaga kerja.
2. Jenis pengangguran berdasarkan cirinya
- Pengangguran Terbuka.
Timbul karena kurangnya kesempatan kerja.
- Pengangguran Tersembunyi.
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena kecilnya perusahaan dengan tenaga kerja yang terlalu banyak sehingga untuk menjalakan kegiatannya tidak efisien.
- Pengangguran Bermusim.
Tenaga kerja yang tidak bekerja karena terikat pada musim tertentu. Pengangguran seperti ini terutama di sektor pertanian dan perikanan.
- Setengah Menganggur.
tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
- Tingkat pengangguran = (𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒖𝒓𝒂𝒏 )/(𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 ) x 100%
3. Tujuan dan Kebijakan Pemerintah
- Tujuan bersifat ekonomi :
1. Menyediakan lapangan pekerjaan.
2. Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat.
3. Memperbaiki pembagian pendapatan
- Tujuan bersifat sosial politik :
1. Meningkatkan kemakmuran dan kestabilan keluarga.
2. Menghindari masalah kejahatan.
3. Mewujudkan kestabilan politik.
2. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu sehingga menurunkan tingkat nilai mata uang.
a. jenis Inflasi berdasarkan penyebabnya
1) Inflasi tarikan permintaan, terjadi ketika kenaikan permintaan barang tidak disertai dengan kenaikan penawaran
Keterangan;
P1 ; harga awal
P2 ; harga setelah ada perubahan
Q1 ; jumlah produksi awal
Q2 ; jumlah setelah ada perubahan
E1 ; keseimbangan awal
E2 ; keseimbangan setelah ada perubahan
2) Inflasi desakan biaya, terjadi ketika perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan konsumen dikarenakan adanya kenaikan harga bahan baku produksi serta kuantitas produksi berkurang.

keterangan;
Q (quantity) ; jumlah produksi
P (price) ; harga
D (demand) ; permintaan
S (supply) ; penawaran
E (equilibrium) ; keseimbangan
3. Masalah Pengangguran dan Kebijakan Fiskal
1. Kebijakan Fiskal Untuk Mengatasi Masalah Pengangguran
Menurut J.M. Keynes, kebijakan fiskal sangat penting untuk mengatasi pengangguran dengan mengatur jumlah pajak dan pengeluaran agregat. Jika pengeluaran agregat suatu negara ditingkatkan, maka pendapatan nasional diharapkan meningkat sehingga tingkat penggunaan tenaga kerja juga meningkat.
PENDEKATAN Y = AE
Efek pertambahan pengeluaran pemerintah
.jpeg)
Penjelasan :
- Dimisalkan keseimbangan semula di titik E1.
- Keseimbangan ini menunjukkan pendapatan nasional di Y1 dimana dalam keseimbangan ini terjadi pengangguran.
- Untuk mengatasinya pemerintah menambah pengeluarannya sebanyak ΔG sehingga pertambahan pengeluaran ini menggeser pengeluaran agregat dari AE1 ke AE2.
- Perubahan tersebut berarti keseimbangan bergeser ke E2 dan pendapatan nasional meningkat dari Y1 ke Y2.
- Perubahan ini akan menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran.
b. Kebijakan moneter untuk mengatasi pengangguran
untuk mengatasi pengangguran bak sentral menambah penawaran uang. Langkah ini akan menurunkan suku bunga dan menggelakkan para pengusaha untuk menambah investasi.
penjelasan ;
- pengeluaran agregat yang semula berlaku dalam ekonomi ditunjukkan adalah AE0, dan dengan demikian pendapatan nasional adalah Y0.
- untuk mengatasi pengangguran dan mengelakkan kegiatan ekonomi bank sentral menambah penawaran uang. Langkah ini menurunkan suku bunga dan menggalakkan para pengusaha menambah investasi, sebesar deltaI
- pertambahan investasi tersebut memindahkan pengeluaran agregat dari AE0 menjadi AE1, dan memindahkan keseimbangan dari E0 ke E1.
- dengan demikian pendapatan nasional meningkat menjadi Y1. Peningkatan ini menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran.
Pendekatan AD-AS
Jadi pada analisis pendekatan Y = AE harga tetap sedangkan pada analisis pendekatan AD - AS harga bisa berubah.
c. Kebijakan fiskal untuk mengatasi masalah inflasi.
Kebijakan fiskal yang akan dilaksanakan dalam mengatasi inflasi adalah dengan mengurangi pengeluaran pemerintah. Langkah ini menimbulkan efek yang cepat dalam mengurangi pengeluaran dalam perekonomian.
Pendekatan Y = AE
penjelasan;
- Pada grafik ditunjukkan pengeluaran agregat awal berada di AE (P0) dan pengeluaran ini mewujudkan keseimbangan di titik E0. pendapatan nasional di titik Y0 dan tingkat keseimbangan kerja penuh hampir dicapai.
- misal kenaikan ekspor menambah pengeluaran agregrat dan pada waktu yang sama kenaikan harga-harga menjadi lebih cepat.
- tanpa kebijakan pemerintah pengeluaran agregat yang dicapai AE (P1), dengan demikian pendekatan nasional meningkat dari Y0 menjadi Y1 dan tingkat harga meningkat dari P0 menjadi P1.
- efek pertambahan pengeluaran agregat yang besarnya dari AE (P0) menjadi AE (P1), akan menyebabkan tingkat inflasi bertambah cepat.
- maka, pemerintah mengurangi pertambahan pengurangan agregat dengan mengurangi pengeluaran pemerintah.
- Sehingga pengeluaran agregat menurun menjadi AE (P2)
- keseimbangan pendapatan nasional baru dicapai di titik E2 yang menggambarkan keadaan ekonomi dengan kesempatan kerja penuh dimana pendapatan nasional di titik Yf.
d. Kebijakan Moneter untuk masalah inflasi
Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah di bidang moneter dalam mengrangi inflasi adalah dengan jalan pemerintah menurunkan penawaran uang, perubahan ini akan menaikkan suku bunga. langkah ini menyebabkan pengusaha mengurangi investasinya.
4. Kebijakan Segi Penawaran
- Stagflasi dan kebijakan segi penawaran
Stagflasi adalah situasi ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan tingkat pengangguran yang tinggi disertai dengan inflasi. Misal terjadi kenaikan upah, kemerosotan nilai mata uang dan kenaikan barang impor sehingga terjadi stagflasi, untuk mengatasinya pemerintah mengambil kebijakan di segi penawaran, yaitu melakukan langkah-langkah yang menurunkan biaya produksi perusahaan (misal mengurangi pajak terhadap bahan mentah dan menggalakkan perkembangan teknologi).
- Inflasi dan kebijakan segi penawaran
Kebijakan penawaran mendukung inflasi rendah. Untuk mencapai inflasi rendah kebijakan segi penawaran berusaha meningkatkan output melalui peningkatan produktivitas. Perusahaan menghasilkan lebih banyak output dari input yang sama. Peningkatan produktivitas mengurangi biaya produksi sehingga mengurangi kemungkinan produsen untuk membuat harga jual yang lebih tinggi. Peningkatan produktivitas dapat membantu neraca pembayaran. Jika perusahaan jadi lebih kompetitif, maka permintaan barang domestic lebih tinggi, pada akhirnya meningkatkan ekspor dan mengurangi tekanan defisit transaksi berjalan.
Komentar
Posting Komentar